Syarat Domba Aqiqah
Syarat Domba Aqiqah yang Sesuai Kaidah
Syarat Domba Aqiqah
Pertama, Syarat Domba Aqiqah yang Layak Sebagai Aqiqah
Imam Nawawi ra berkata dalam kitabnya, al-Majmu’, “Domba yang layak disembelih sebagai Aqiqah adalah domba yang dewasa yang sudah memiliki gigi seri (gigi depan)”.
Domba itu harus sehat dan tidak cacat.
Karena Aqiqah adalah mengalirkan darah sesuai dengan ketentuan Islam maka sifat-sifat hewan yang disembelih untuk Aqiqah sama dengan sifat-sifat hewan yang disembelih untuk kurban, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanad sahih sahih bahwa Ibnu Abbas r.a. berkata “Rasulullah mengaqiqahkan Hasan da Husain masing-masing dengan seekor domba.”
Untuk anak laki-laki disembelihkan dua ekor domba sebagai aqiqahnya dan untuk anak perempuan satu ekor saja.
Kedua, Waktu Penyembelihan Hewan Aqiqah
Penyembelihan hewan Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahirannya dengan menghitung hari kelahirannya. Jadi, hewan Aqiqah disembelih pada hari keenam, jika hari kelahiran tidak dihitung. Apabila sang anak dilahirkan pada malam hari maka dihitung dari hari setelah malam kelahiran itu.
Penyembelihan hewan Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abdullah ibn Buraidah, dari ayahnya, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Hewan Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, hari keempat belas, dan hari kedua puluh satu.”
Sedangkan menurut penganut Mazhab Syafi’I disebutkan bahwa penyebutan tujuh itu untuk ikhtiyar (pilihan) bukan keharusan. Rafi’I menambahkan bahwa waktu penyembelihan hewan Aqiqah dimulai dari kelahiran bayi.
Imam Syafi’i berkata, “Makna hadis itu adalah penyembelihan Aqiqah diusahakan tidak ditangguhkan hingga melewati hari ketujuh. Namun jika memang belum sempat beraqiqah sampai sang bayi telah mencapai usia baligh, maka gugurlah tanggung jawab orang yang seharusnya mengaqiqahkannya. Tetapi, jika sang anak ingin beraqiqah untuk dirinya sendiri maka ia boleh melakukannya.
Imam an-Nawawi berkata, “Aku Abdillah al-Busyihi, salah seorang imam dalam mazhab kami berkata, “Jika tidak sempat menyembelih pada hari ketujuh maka di hari keempat belas, (jika belum juga dilaksanakan) maka di hari kedua puluh satunya, demikian terus pada kelipatan tujuh.”
Ketika akan menyembelih hewan Aqiqah, orang yang menyembelih disunnahkan membaca, Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad hasan, dari Aisyah r.a. bahwa Nabi Saw menyembelih hewan Aqiqah untuk Hasan dan Husain, dan beliau bersabda. “Ucapkanlah, Dengan Nama Allah. Ya Allah, untuk-Mu dan kepada-Mu akikah si Fulan.”
Namun, jika bacaannya dipendekkan dengan hanya mengucap bismillah maka itu lebih utama karena kesahihan hadis di atas masih diperdebatkan.
Disunnahkan juga memisah-misahkan anggota badan hewan Aqiqah, dan dilarang meremukkan tulang-tulangnya. Ada dua hikmah dari hal tersebut, yaitu:
Pertama, sebagai penghormatan terhadap orang-orang miskin dan para tetangga yang diberikan hidangan atau hadiah berupa daging Aqiqah, yaitu dengan memberikan potongan besar yang sempurna yang tulangnya tidak dipecah dan dagingnya tidak dikurangi. Tidak diragukan bahwa cara penyajian dan pemberian seperti ini merupakan penghormatan bagi orang-orang yang menerima.
Kedua, oleh karena kedudukan akikah sebagai tebusan untuk menebus sang bayi maka dianjurkan tulangnya tidak usah dipotong-potong, untuk mengharap keberkahan (dari Allah SWT juga dengan harapan agar anggota-anggota tubuh si bayi menjadi sehat dan kuat. Wallahu a’alam.
Ketiga, Apa yang Dilakukan Setelah Penyembelihan?
Setelah penyembelihan hewan selesai, hendaknya kaum Muslimin waspada, jangan sampai melumuri kepala bayi dengan darah hewan Aqiqah, karena hal itu merupakan kebiasaan kaum Jahiliyah. Akan tetapi, hendaknya kepala bayi tersebut dilumuri dengan minyak za’faran.
Disunnahkan memakan hewan Aqiqah, boleh juga menghadiahkannya atau menyedekahkannya kepada orang lain, karena Aqiqah adalah menyembelih hewan yang hukumnya sunnah maka hukumnya sama dengan hewan kurban.
Rafi’I berkata, “Sunnah memberikan bagian kaki dari hewan Aqiqah kepada bidan atau dokter (yang membantu proses kelahiran) sebagaimana yang disebutkan dalam sunnah al-Baihaqi, dari Ali r.a. bahwa Rasulullah Saw memerintahkan Fatimah ra. “Timbanglah rambut al-Husain, kemudian bersedekah dengan perak (seberat rambut yang ditimbang) dan berikanlah bagian kaki hewan Aqiqah kepada wanita yang membantu proses kelahiran.” (Diriwayatkan secara mauquf sampai pada Ali r.a.)
Disunnahkan juga memasak daging hewan Aqiqah sehingga masakannya menjadi manis, dengan harapan agar sang bayi kelak memiliki akhlak yang baik dan terpuji.
HARGA PAKET AQIQAH
DOMBA DISEMBELIH DIPOTONG DIBERSIHKAN DISIKSIKAN DAN SIAP DIMASAK + DIANTAR KERUMAH ANDA
Harga Domba Aqiqah Bandung 2017 paket Matang
HARGA LEBIH MURAH HASIL MASAKAN LEBIH BANYAK
GRATIS ONGKOS ANTAR KOTA BANDUNG KOTA CIMAHI dan CILEUNYI
HOTLINE/ WhatsApp/Line/Telegram:
081809465516
DAPOER AQIQAH
JANJIAN DULU kalo mau datang, kawatir sedang tidak ada orang atau sedang pengiriman paket aqiqah.
Kantor Cimahi:
Jl.KH Usman Dhomiri no.8 PADASUKA Cimahi (sebrang alfamart cisangkan)
DAPOERAQIQAH.COM
Dapoer aqiqah muncul sebagai pilihan terbaik dan sangat praktis untuk membantu Anda dalam menjalankan sunah Aqiqah bagi putra putri tercinta Anda. Berbagai kemudahan yang kami tawarkan ditujukan semata-mata agar Anda memperoleh layanan teristimewa.
Alamat Kantor Dapoer Aqiqah
Dapoer Aqiqah Cimahi
Jl.KH Usman Domiri 61/8 RT 1 RW 17 Padasuka Cimahi
Sebrang Alfamart Cisangkan
JANJIAN DULU SEBELUM DATANG supaya bisa disiapkan (Kawatir lagi keluar /ga ada orang)
Syarat Domba Aqiqah
7 responses to “Syarat Domba Aqiqah”
[…] Syarat Domba Aqiqah […]
[…] Syarat Domba Aqiqah […]
[…] Syarat Domba Aqiqah […]
[…] Syarat Domba Aqiqah […]
[…] Syarat Domba Aqiqah […]
[…] Syarat Domba Aqiqah […]
[…] Syarat Domba Aqiqah […]