Ketentuan Aqiqah


Ketentuan Aqiqah

by Pusat Aqiqah Bandung

Ketentuan Aqiqah
Pusat Pemotongan Domba

 

Ketentuan Aqiqah Menurut Hukum Islam

 

Adapun Ketentuan Aqiqah dalam Islam dan serba serbi mengenai hal ihwal Ketentuan Aqiqah akan dijelaskan dalam tulisan mengenai ketentuan aqiqah ini secara gamblang dijelaskan dan dipaparkan lengkap.

Ketentuan Aqiqah

Aqiqah merupakan salah satu hal yang disyariatkan dalam agama islam. Dalil-dalil yang menyatakan hal ini, di antaranya, adalah:

  1. Hadits Rasulullah saw, “Setiap anak tertuntut dengan Aqiqah-nya’.
  2. Hadits lain yang menyatakan, “Anak laki-laki (Aqiqah-nya dengan 2 domba) sedang anak perempuan (Aqiqah-nya) dengan 1 ekor domba’.

 

Status hukum Aqiqah adalah sunnah. Hal tersebut sesuai dengan pandangan mayoritas ulama, seperti Imam Syafi’i, Imam Ahmad dan Imam Malik, dengan berdasarkan dalil di atas.Para ulama itu tidak sependapat dengan yang mengatakan wajib, dengan menyatakan bahwa seandainya Aqiqah wajib, maka kewajiban tersebut menjadi suatu hal yang sangat diketahui oleh agama. Dan seandainya Aqiqah wajib, maka Rasulullah saw juga pasti telah menerangkan akan kewajiban tersebut.

 

Bagi seorang ayah yang mampu hendaknya menghidupkan sunnah ini hingga ia mendapat pahala. Dengan syariat ini, ia dapat berpartisipasi dalam menyebarkan rasa cinta di masyarakat dengan mengundang para tetangga dalam walimah Aqiqah tersebut.

 

Ketentuan Aqiqah : Waktu Pelaksanaan

Mengenai kapan Aqiqah dilaksanakan, Rasulullah saw bersabda, “Seorang anak tertahan hingga ia di-Aqiqah-i, (yaitu) yang disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya dan diberi nama pada waktu itu’

Hadits ini menerangkan kepada kita bahwa Aqiqah mendapatkan kesunnahan jika disembelih pada hari ketujuh. Sayyidah Aisyah ra dan Imam Ahmad berpendapat bahwa Aqiqah bisa disembelih pada hari ketujuh, atau hari keempat belas ataupun hari keduapuluh satu. Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa sembelihan Aqiqah pada hari ketujuh hanya sekedar sunnah, jika Aqiqah disembelih pada hari keempat, atau kedelapan ataupun kesepuluh ataupun sesudahnya maka hal itu dibolehkan.

 

Aqiqah anak laki-laki berbeda dengan Aqiqah anak perempuan. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama, sesuai Hadits yang telah kami sampaikan di atas. Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa Aqiqah anak laki-laki sama dengan Aqiqah anak perempuan, yaitu sama-sama 1 ekor domba. Pendapat ini berdasarkan riwayat bahwa Rasulullah saw meng-’Aqiqah- i Sayyidina Hasan dengan 1 ekor domba, dan Sayyidina Husein ‘“keduanya adalah cucu beliau saw’” dengan 1 ekor domba.
Bisa kita simpulkan bahwa jika seseorang berkemampuan untuk menyembelih 2 ekor domba bagi Aqiqah anak laki-lakinya, maka sebaiknya ia melakukannya, namun jika tidak mampu maka 1 ekor domba untuk Aqiqah anak laki-lakinya juga diperbolehkan dan mendapat pahala.

Wallahu A’lam.

Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa agama Islam membedakan antara Aqiqah anak laki-laki dan anak perempuan, maka bisa kita jawab, bahwa seorang muslim, ia berserah diri sepenuhnya pada perintah Allah swt, meskipun ia tidak tahu hikmah akan perintah tersebut, karena akal manusia terbatas. Barangkali juga kita bisa mengambil hikmahnya yaitu untuk memperlihatkan kelebihan seorang laki-laki dari segi kekuatan jasmani, juga dari segi kepemimpinannya (qawwamah) dalam suatu rumah tangga.

Wallahu A’lam.

Dalam penyembelihan Aqiqah, banyak hal yang perlu diperhatikan, di antaranya, sebaiknya tidak mematahkan tulang dari sembelihan Aqiqah tersebut, dengan hikmah tafa’™ul (berharap) akan keselamatan tubuh dan anggota badan anak tersebut.

 

Aqiqah sah jika memenuhi syarat seperti syarat hewan Qurban, yaitu tidak cacat dan memasuki usia yang telah disyaratkan oleh agama Islam. Seperti dalam definisi tersebut di atas, bahwa Aqiqah adalah menyembelih domba pada hari ketujuh semenjak kelahiran seorang anak, sebagai rasa syukur kepada Allah. Tetapi boleh juga mengganti domba dengan unta ataupun sapi dengan syarat unta atau sapi tersebut hanya untuk satu anak saja, tidak seperti kurban yang mana dibolehkan untuk 7 orang. Tetapi, sebagian ulama berpendapat bahwa Aqiqah hanya boleh dengan menggunakan domba saja, sesuai dalil-dalil yang datang dari Rasulullah saw.

 

Perbedaan Aqiqah dan Qurban

Ada perbedaan lain antara Aqiqah dengan Qurban, kalau daging Qurban dibagi-bagikan dalam keadaan mentah, sedangkan Aqiqah dibagi-bagikan dalam keadaan matang. Kita dapat mengambil hikmah syariat Aqiqah. Yakni, dengan Aqiqah, timbullah rasa kasih sayang di masyarakat karena mereka berkumpul dalam satu walimah sebagai tanda rasa syukur kepada Allah swt. Dengan Aqiqah pula, berarti bebaslah tali belenggu yang menghalangi seorang anak untuk memberikan syafaat pada orang tuanya. Dan lebih dari itu semua, bahwasanya Aqiqah adalah menjalankan syiar Islam.

 

Ketika menyembelih diniatkan untuk meng-aqiqahi bayi tadi dengan menyebutkan namanya dan nama bapaknya. Bumbu masakannya lebih dimaniskan, tujuannya agar akhlaknya nantipun juga manis, disamping memang kesukaan Rasulullah adalah masakan manis dan madu.

2016  Ketentuan Aqiqah

AQIQAH BANDUNG CIMAHI

Promo Bandung Cimahi Free Ongkir
Promo Bandung Cimahi Free Ongkir

Info dan Pemesanan Hubungi

Pusat Paket Aqiqah

HOTLINE/ WhatsApp/Line/Telegram:

081809465516

DAPOER AQIQAH

 

JANJIAN DULU kalo mau datang, kawatir sedang tidak ada orang atau sedang pengiriman paket aqiqah.

Kantor Cimahi:

Jl.KH Usman Dhomiri no.8 PADASUKA Cimahi (sebrang alfamart cisangkan)

 

 

Kantor

 

CIMAHI: KH Usman Domiri 8 RT 1 RW 17 Padasuka CIMAHI

MOHON JANJIAN DULU KALO MAU DATANG KAWATIR LAGI GA ADA ORANG SEDANG PENGIRIMAN AQIQAH

 

copyright @Ketentuan Aqiqah

CEK JUGA >>>

 

 

 

 


6 responses to “Ketentuan Aqiqah”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *